10 universitas mentransformasi keterlibatan mahasiswa dengan AI. Begini caranya.

Keterlibatan mahasiswa selalu menjadi dasar dari pembelajaran yang efektif, namun menarik dan mempertahankan perhatian kini lebih menantang dari sebelumnya. Artificial intelligence (AI) membantu para pendidik menciptakan pengalaman belajar yang dinamis dan interaktif yang melampaui perkuliahan tradisional. Namun hal ini tentu bukan tanpa tantangan…

Melalui kerja sama kami dengan universitas di seluruh dunia, kami telah mengumpulkan wawasan dari 10 institusi yang menggunakan AI untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa. Mulai dari personalisasi berbasis AI hingga gamifikasi dan umpan balik waktu nyata, praktik terbaik ini menunjukkan bagaimana AI sudah digunakan untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan berdampak.

Personalisasi berbasis AI: memenuhi kebutuhan setiap mahasiswa

Salah satu aplikasi AI yang paling kuat di bidang pendidikan adalah pembelajaran personalisasi. Universitas seperti Hamad Bin Khalifa University (Qatar) memanfaatkan AI untuk menyesuaikan konten berdasarkan preferensi mahasiswa.

“AI memungkinkan kami menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan individu setiap mahasiswa. Ini tentang menciptakan materi yang sesuai dengan cara mereka paling baik terlibat,” kata George Mikros, Profesor dan Ahli Linguistik Komputasi.

Dengan menganalisis data perkembangan mahasiswa, platform bertenaga AI dapat merekomendasikan latihan yang disesuaikan, membuat kuis personalisasi, dan memberikan umpan balik waktu nyata, memastikan setiap pembelajar mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Gamifikasi dan AI: membuat pembelajaran interaktif

Gamifikasi adalah area kunci lainnya di mana AI membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Di University of Talca (Chile), simulasi bertenaga AI memungkinkan mahasiswa STEM untuk menguji hipotesis dan mengeksplorasi skenario dunia nyata dalam lingkungan yang terkontrol.

“Simulasi ini menghidupkan konsep. Alih-alih hanya membaca secara pasif, mahasiswa berinteraksi dengan skenario, menguji ide mereka, dan melihat hasil secara langsung,” jelas Felipe Andrés Besoain, Wakil Rektor Transformasi Digital.

Begitu pula, alat seperti jajak pendapat interaktif Wooclap dan kuis adaptif Wooflash membantu mahasiswa tetap terlibat selama perkuliahan, menjadikan pembelajaran sebagai pengalaman dinamis dan partisipatif.

Umpan balik waktu nyata berbasis AI: meningkatkan performa mahasiswa

Umpan balik sangat penting untuk pertumbuhan mahasiswa, namun memberikan umpan balik secara individual dalam skala besar menjadi tantangan. Alat AI mengubah hal tersebut. Di Rovira i Virgili University (Spain), alat penilaian berbasis AI menganalisis presentasi lisan mahasiswa dan memberikan saran instan tentang tempo, intonasi, dan kejelasan.

“Dengan AI, mahasiswa kami dapat mengasah keterampilan secara mandiri dan berulang. Ini merupakan penambah kepercayaan diri yang langsung bermanfaat di dunia kerja,” ujar Besoain.

Masa depan: AI sebagai pendamping pembelajaran, bukan pengganti

Meski memberi banyak manfaat, AI tidak boleh menggantikan unsur manusia dalam pengajaran—AI harus memperkuatnya. Alat berbasis AI sebaiknya mendukung para pendidik menciptakan pengalaman belajar interaktif sambil tetap menjaga interaksi bermakna antara mahasiswa dan dosen.

Untuk memastikan adopsi AI yang bertanggung jawab, universitas sebaiknya:

• Integrasikan AI ke dalam strategi pengajaran yang sudah ada, bukan hanya mengandalkannya sebagai solusi tunggal.
• Berikan pelatihan literasi digital kepada mahasiswa agar mereka dapat menilai konten yang dihasilkan AI secara kritis.
• Gunakan AI untuk keterlibatan, bukan jalan pintas, pastikan AI mendukung partisipasi aktif, bukan konsumsi pasif.

AI mendefinisikan ulang keterlibatan mahasiswa dan pembelajaran interaktif. Jika Anda ingin memanfaatkan potensi AI di kelas, jelajahi Wooclap dan Wooflash—alat berbasis AI yang dirancang untuk menjadikan pembelajaran lebih berdampak, menarik, dan personalisasi.